HELLO!
Hey guys balik lagi sama gue disini , kali ini gue bakal jelasin salah satu wayang yaitu sadewa , yang kita tau kalo ada sadewa pasti ada nakula kan karna mereka anak kembar , karna kalo ga ada nakula ga ada sadewa kalo ga ada sadewa ga ada nakula waaaaa pusing! :D , okee langsung aja sob!
SADEWA
Sadewa atau tangsen adalah salah satu tokoh utama dalam wiracarita dan mahabarata. Ia merupakan anggota pandawa yang paling muda, yang memiliki saudara kembar bernama nakula. Meskipun kembar, Nakula dikisahkan memiliki wajah yang lebih tampan daripada Sadewa, sedangkan Sadewa lebih pandai daripada kembarannya. Dalam hal perbintangan atau astronomi, kepandaian Sadewa jauh di atas murid-murid Drona yang lain. Raden Sadewa memiliki perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia. Dalam hal olah senjata, sadewa ahli dalam penggunaan pedang.
Nama-nama lain dari Sadewa adalah Sudamala,
dan Madraputra. Selain itu, ia juga pandai dalam hal beternak sapi. Maka ketika
para Pandawa menjalani hukuman menyamar selama setahun di Kerajaan Matsya
akibat kalah bermain dadu melawan Kurawa, Sadewa pun memilih peran sebagai
seorang gembala sapi bernama Tantripala.
Meskipun Sadewa merupakan Pandawa yang paling muda, namun ia dianggap sebagai yang terbijak di antara mereka.Yudistira bahkan pernah berkata bahwa Sadewa lebih bijak daripada Wrehasapati, guru para dewa. Sadewa merupakan ahli perbintangan yang ulung dan mampu meramalkan kejadian yang akan datang. Namun ia pernah dikutuk apabila sampai membeberkan rahasia takdir, maka kepalanya akan terbelah menjadi dua.
Dalam penyamaran di Negri Wirata Sadewa menjadi pengurus taman kerajaan di Wirata bernama Tantripala.
Jika Nakula
tak dapat lupa akan segala hal maka, Sadewa juga memiliki ingatan yang kuat
serta ahli dalam hal menganalisis sesuatu. Sadewa juga ahli dalam hal
Metafisika dan dapat tahu hal yang akan terjadi. Ini diperoleh dari Ditya
Sapulebu yang dikalahkannya dan menyatu dalam tubuhnya saat Pandawa membuka
hutan Mertani. Selain itu, Sadewa mendapatkan wilayah Bumiretawu atau juga
disebut Bawertalun.
Sadewa menikah dengan Dewi Srengginiwati putri Begawan Badawanganala dan berputra
Bambang Widapaksa. Selain itu Ia juga menikah dengan Dewi Rasawulan, putri dari
Prabu Rasadewa dari kerajaan Selamiral. Menurut kabar, yang sanggup memperistri
Dewi Rasawulan akan unggul dalam Baratayuda Di saat yang sama Arjuna dan
Dursasana juga datang melamar, namun yang memenakan sayembara pilih itu
hanyalah Sadewa karena ia sanggup menjabarkan apa arti cinta sebenarnya.
Sebelum pecah Baratayuda, ada dua raksasa penjelmaan Citraganda dan Citrasena
yang bernama Kalantaka dan Kalanjaya yang datang ke Astina hendak membantu
kerajaan Astina. Kedua raksasa tersebut sebenarnya hanyalah jin biasa, namun
karena dikutuk oleh Batara Guru akibat mengintip Batara Guru dan Dewi Uma yang
sedang mandi di telaga. Kehadiran kedua raksasa tersebut tenyata menimbulkan
kegusaran dalam diri Dewi Kunti. Dewi Kunti lalu memohon pada Batari Durga agar
kedua raksasa tersebut dimusnahkan. Batari Durga meminta Sadewa sebagai
tumbalnya. Mendengar hal itu, Dewi Kunti tidak setuju dan kemudian kembali ke
Amarta. Batari Durga kemudian menyuruk Kalika, seorang jin anak buahnya untuk
menyusup kedalam tubuh Dewi Kunti. Dalam keadaan kerasukan, Dewi Kunti menyuruh
sadewa sebagai tumbal dan diminta menghadap Batari Durga. Sadewa pun hanya
menurut perintah ibu tirinya yang telah mengasuhnya dari kecil.
Sesampainya di hutan, Batari Durga minta diruwat oleh Sadewa menjadi putri yang
cantik. Sadewa tidak sanggup melakukannya dan lalu akan dimangsa oleh Batari
Durga. Sang Hyang Narada yang mengetahui hal itu lalu melaporkannya pada Batara
Guru. Batara Guru lalu merasuk kedalam tubuh Sadewa dan meruwat Batari Durga.
Kemudian kedua raksasa jelmaan Citraganda dan Citrasena dimusnahkan. Cerita ini
dikenal dengan lakon Sudamala.
Setelah perang baratayuda selesai, Sadewa memilih menjadi patih Hastina dan
juga pendamping Puntadewa. Akhir hidupnya diceritakan mati moksa dengan
saudara-saudaranya.
KELUARGA
Sadewa merupakan yang termuda di antara para pandawa, yaitu
sebutan untuk kelima putra Pandu, raja di Hastinapura. Sadewa dan saudara
kembarnya, Nakula, lahir dari rahim putri Kerajaan madra yang bernama Madri
(dalam pewayangan disebut Madrim). Sementara itu ketiga kakak mereka, yaitu
Yudistira, Bimasena, dan Arjuna lahir dari rahim Kunti. Meskipun demikian,
Sadewa dikisahkan sebagai putra yang paling disayangi Kunti. Nakula dan Sadewa
lahir sebagai anugerah dewa kembar bernama Aswin, karena Pandu saat itu sedang
menjalani kutukan sehingga tidak bisa bersetubuh dengan istrinya. Keduanya
lahir di tengah hutan ketika Pandu sedang menjalani kehidupan sebagai pertapa.
Setelah kemenangan Arjuna dari kemenangan sayembara memanah di Kerajaan Pancala, maka semua Pandawa bersama-sama menikah dengan Dropadi, putri negeri tersebut. Dari perkawinan tersebut Sadewa memiliki putra bernama Srutakirti. Selain itu, Sadewa juga menikahi puteri Jarasanda, raja Kerajaan Magadha. Kemudian dari istrinya yang bernama Wijaya, lahir seorang putra bernama Suhotra.
MEMBUNUH SANGKUNI
Sangkuni adalah paman para Korawa dari pihak ibu. Ia mengadu domba Pandawa dan Korawa, sehingga terjadi perang saudara yang terkenal dengan sebutan Barata. Melalui permainan dadu, Sangkuni secara licik berhasil merebut Kerajaan Indraprastha dari tangan para Pandawa. Setelah itu Pandawa dan Dropadi dihukum menjalani pembuangan selama 12 tahun di hutan, serta setahun menyamar.
Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya, Sadewa berperan sebagai seorang gembala sapi bernama Tantripala. Ia menyadari bahwa penderitaan para Pandawa adalah akibat ulah licik Sangkuni. Maka ia pun bersumpah akan membunuh orang itu apabila meletus perang saudara melawan Korawa. Setelah masa hukuman berakhir, pihak Korawa menolak mengembalikan hak-hak Pandawa. Upaya perundingan pun mengalami kegagalan. Perang di Kurukshetra pun meletus. Meskipun jumlah kekuatan pihak Pandawa lebih sedikit, namun mereka memperoleh kemenangan.
Pada hari ke-18 Sangkuni bertempur melawan Sadewa. Dengan mengandalkan ilmu sihirnya, Sangkuni menciptakan banjir besar melanda dataran Kurukshetra. Sadewa dengan susah payah akhirnya berhasil mangalahkan Sangkuni dengan pedangnya. Sementara itu dalam Pewayangan Jawa, Sangkuni bukan mati di tangan Sadewa, melainkan di tangan Bimasena
SADEWA DALAM SUDAMALA
Sadewa merupakan tokoh utama dalam Kakawin sudamala, yaitu
karya sastra berbahasa Jawa Kuna peninggalan Kerajaan Majapahit. Naskah ini
bercerita tentang kutukan yang menimpa istri Batara Guru bernama Umayi, akibat
perbuatannya berselingkuh dengan Batara Brahma. Dikisahkan bahwa Umayi berubah
menjadi rakshasi bernama Ra Nini, dan hanya bisa kembali ke wujud asal apabila
diruwat oleh bungsu Pandawa. Maka, Sadewa pun diculik dan dipaksa memimpin
prosesi ruwatan. Setelah dirasuki Batara Guru, barulah Sadewa mampu menjalankan
permintaan Ra Nini. Sadewa pun mendapat julukan baru, yaitu Sudamala yang
bermakna "menghilangkan penyakit". Atas petunjuk Ra Nini yang telah
kembali menjadi Umayi, Sadewa pun pergi ke desa Prangalas menikahi putri
seorang pertapa bernama Tambrapetra. Gadis itu bernama Predapa.
PERBEDAAN NAKULA DAN SADEWA
Dua kembar dunia pewanyangan Nakula
dan Sadewa adalah sosok yang unik. Meskipun secara fisik keduanya kembar
identik akan tetapi keduanya memiliki kepribadian yang berbeda.
Nakula
merupakan sosok yang pendiam dan pemikir setiap hal yang dikerjakannya selalu
dipahami, ditelaah, dimaknai secara mendalam dan akan menyampaikan hasil
pemikirannya ketika dimintai pendapat saja. Berbeda dengan Sadewa yang cerdas,
lihai dalam berbicara maupun berpendapat dan merupakan komandan yang baik dalam
meningkatkan semangat senopati serta prajurit di medan laga. Keteladanan
kepemimpinan yang patut di contoh adalah kemampuan mereka memimpin Negeri
Sawojajar bersama tanpa adanya perebutan tahta. Negeri Sawojajar awalnya adalah
milik jin kembar bernama sapujagad dan sapulebu.
Ketika bertemu dengan Nakula dan Sadewa, jin Sapujagad dan Sapulebu merasa sudah waktunya mereka beristirahat dan memilih jalan kematian karena telah bertemu dengan figur yang cocok menggantikan mereka untuk memimpin sawojajar yang memiliki tanah yang luas, aneka tanaman obat ( Nakula dan Sadewa memiliki pengetahuan tentang obat-obatan), serta paling subur diantara wilayah Negeri Amarta. Tidak hanya itu, Nakula dan Sadewa memperoleh hadiah berupa dua istana peninggalan sapujagad dan sapulebu yang luas nan megah, disekelilingnya rapi berdiri pohon sawo yang berjajar. Nakula menamai istananya sesuai nama wilayah yakni Sawojajar, kemudian Sadewa menamai istananya dengan nama Bumi Retawu. Setia, kompak dan saling pengertian adalah sifat yang patut menjadi inspirasi kehidupan kalian saat ini.
Ketika bertemu dengan Nakula dan Sadewa, jin Sapujagad dan Sapulebu merasa sudah waktunya mereka beristirahat dan memilih jalan kematian karena telah bertemu dengan figur yang cocok menggantikan mereka untuk memimpin sawojajar yang memiliki tanah yang luas, aneka tanaman obat ( Nakula dan Sadewa memiliki pengetahuan tentang obat-obatan), serta paling subur diantara wilayah Negeri Amarta. Tidak hanya itu, Nakula dan Sadewa memperoleh hadiah berupa dua istana peninggalan sapujagad dan sapulebu yang luas nan megah, disekelilingnya rapi berdiri pohon sawo yang berjajar. Nakula menamai istananya sesuai nama wilayah yakni Sawojajar, kemudian Sadewa menamai istananya dengan nama Bumi Retawu. Setia, kompak dan saling pengertian adalah sifat yang patut menjadi inspirasi kehidupan kalian saat ini.
Nakula merupakan sosok
yang pendiam dan pemikir setiap hal yang dikerjakannya selalu dipahami,
ditelaah, dimaknai secara mendalam dan akan menyampaikan hasil
pemikirannya ketika dimintai pendapat saja. Berbeda dengan Sadewa yang
cerdas, lihai dalam berbicara maupun berpendapat dan merupakan komandan
yang baik dalam meningkatkan semangat senopati serta prajurit di medan
laga. Keteladanan kepemimpinan yang patut di contoh adalah kemampuan
mereka memimpin Negeri Sawojajar bersama tanpa adanya perebutan tahta.
Negeri Sawojajar awalnya adalah milik jin kembar bernama sapujagad dan
sapulebu. Ketika bertemu dengan Nakula dan Sadewa, jin Sapujagad dan
Sapulebu merasa sudah waktunya mereka beristirahat dan memilih jalan
kematian karena telah bertemu dengan figur yang cocok menggantikan
mereka untuk memimpin sawojajar yang memiliki tanah yang luas, aneka
tanaman obat ( Nakula dan Sadewa memiliki pengetahuan tentang
obat-obatan), serta paling subur diantara wilayah Negeri Amarta. Tidak
hanya itu, Nakula dan Sadewa memperoleh hadiah berupa dua istana
peninggalan sapujagad dan sapulebu yang luas nan megah, disekelilingnya
rapi berdiri pohon sawo yang berjajar. Nakula menamai istananya sesuai
nama wilayah yakni Sawojajar, kemudian Sadewa menamai istananya dengan
nama Bumi Retawu. Setia, kompak dan saling pengertian adalah sifat yang
patut menjadi inspirasi kehidupan bersaudara saat ini
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/prakosogalih/nakula-sadewa-sosok-luhur-pribadi-kembar-pewayangan_552075bda333113f4646d3b4
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/prakosogalih/nakula-sadewa-sosok-luhur-pribadi-kembar-pewayangan_552075bda333113f4646d3b4
Dua kembar dunia
pewanyangan Nakula dan Sadewa adalah sosok yang unik. Meskipun secara
fisik keduanya kembar identik akan tetapi keduanya memiliki kepribadian
yang berbeda
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/prakosogalih/nakula-sadewa-sosok-luhur-pribadi-kembar-pewayangan_552075bda333113f4646d3b4
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/prakosogalih/nakula-sadewa-sosok-luhur-pribadi-kembar-pewayangan_552075bda333113f4646d3b4
Dua kembar dunia
pewanyangan Nakula dan Sadewa adalah sosok yang unik. Meskipun secara
fisik keduanya kembar identik akan tetapi keduanya memiliki kepribadian
yang berbeda
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/prakosogalih/nakula-sadewa-sosok-luhur-pribadi-kembar-pewayangan_552075bda333113f4646d
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/prakosogalih/nakula-sadewa-sosok-luhur-pribadi-kembar-pewayangan_552075bda333113f4646d
Dua kembar dunia
pewanyangan Nakula dan Sadewa adalah sosok yang unik. Meskipun secara
fisik keduanya kembar identik akan tetapi keduanya memiliki kepribadian
yang berbeda.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/prakosogalih/nakula-sadewa-sosok-luhur-pribadi-kembar-pewayangan_552075bda333113f4646d3
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/prakosogalih/nakula-sadewa-sosok-luhur-pribadi-kembar-pewayangan_552075bda333113f4646d3
Dua kembar dunia
pewanyangan Nakula dan Sadewa adalah sosok yang unik. Meskipun secara
fisik keduanya kembar identik akan tetapi keduanya memiliki kepribadian
yang berbeda.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/prakosogalih/nakula-sadewa-sosok-luhur-pribadi-kembar-pewayangan_552075bda333113f4
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/prakosogalih/nakula-sadewa-sosok-luhur-pribadi-kembar-pewayangan_552075bda333113f4
NARASUMBER:
http://videolike.org/view/yt=o9Dr5MIt48j
https://www.scribd.com/doc/49586979/beberapa-Cerita-Wayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar